Senin, 23 Desember 2019

ULANGAN HARIAN IPS KELAS 8 SEMESTER 1 KD 3.1

Kerjakan Soal di bawah ini, dengan mengklik alamat web berikut!
http://gg.gg/UH1IPS8KD1
No comments

PEMBAGIAN FAUNA DI INDONESIA

PEMBAGIAN FAUNA DI INDONESIA


Jumlah flora dan fauna yang ada di dunia ini ada begitu banyak. Begitu pula di Indonesia, yang juga kaya akan ragam Flora dan fauna. Ditambah lagi, sejarah geologi kepulauan Indonesia turut memengaruhi keanekaragaman flora dan fauna yang tersebar di wilayahnya ataupun persebaran fauna di Indonesia.
Secara geologi, kepulauan Indonesia merupakan pertemuan antara lempeng Asia dan lempeng Australia. Kedua lempengan ini di zaman glasial merupakan suatu daratan yang bersatu dengan Asia dan Australia.
Kala itu, bagian dari kepulauan Indonesia yang bersatu dengan Asia adalah Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Daratan ini juga disebut sebagai Dangkalan Sunda. Sedangkan kepulauan Indonesia yang bersatu dengan Australia adalah Papua. Daratan ini biasa disebut dengan Dangkalan Sahul.
Ada pula kepulauan Indonesia yang tidak termasuk lempeng Asia maupun Australia, yakni wilayah Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Karena daratannya yang bersatu, maka hewan – hewan maupun tumbuhan pun dapat dengan mudah bermigrasi dari Asia ke Dangkalan Sunda atau dari Australia ke Dangkalan Sahul.
Lalu pada saat zaman glasial berakhir, permukaan air laut mengalami peningkatan ketinggian. Banyak daratan rendah yang terendam air hingga akhirnya pulau – pulau yang ada di Indonesia ikut terpisahkan oleh air. Akibatnya kepulauan Indonesia pun tidak lagi bersatu, baik dengan Asia maupun dengan Australia.
Berakhirnya zaman glasial mengakibatkan banyak flora dan fauna yang dulunya bermigrasi menjadi terisolasi. Karena hal inilah, maka terdapat keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di Indonesia.
Selain disebabkan faktor sejarah geologi, keanekaragaman flora dan fauna juga dipengaruhi oleh faktor perbedaan iklim yang terdiri dari unsur – unsur seperti suhu, curah hujan, angin, dan kelembapan udara.

Tiga Wilayah Pembagian Flora Fauna Indonesia
Keberadaan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul pada sejarah geologi Indonesia menyebabkan persebaran flora dan fauna di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga kelompok atau tiga wilayah. Pembagian tersebut yakni, Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Indonesia Tengah.

a. Indonesia Barat (Kelompok Hewan Asia)

Di Indonesia Barat, jenis flora dan fauna yang ada umumnya sejenis dengan flora dan fauna yang ada di Asia. Namun, flora dan fauna ini makin ke arah kawasan timur jenisnya akan semakin langka. Kelompok hewan Asia ini tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Contoh fauna Indonesia Barat atau Kelompok Asia ini meliputi :
  • mamalia, yang terdiri dari tikus, kelelawar, landak, beruang, gajah, badak bercula satu, bajing, ajag, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, kijang, babi hutan, kancil dan kukang;
  • reptil, yang terdiri dari kura – kura, ular, biawak, kadal, bunglon, buaya, tokek, dan trenggiling;
  • burung, yang terdiri dari elang, jalak, kutilang, burung hantu, merak, berbagai macam unggas, dan lain sejenisnya
  • berbagai macam serangga
  • berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yang contohnya seperti sejenis lumba – lumba dari Sungai Mahakam.

b. Indonesia Timur (Kelompok Hewan Australia)

Jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia Timur umumnya sejenis dengan flora dan fauna yang ada di Australia. Namun, makin ke arah kawasan barat, maka jenisnya juga semakin langka. Kelompok Hewan Australia ini di Indonesia banyak terdapat di wilayah pulau Irian Jaya dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Contoh fauna Indonesia Timur atau Kelompok Hewan Australia, meliputi :
  • mamalia, yang terdiri dari kanguru, nokdiak (landak Irian), walaby, kanguru pohon, beruang, oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kelelawar.
  • reptilia, yang terdiri dari buaya, kadal, biawak, ular, kura-kura.
  • amphibia, yang terdiri dari katak pohon, katak terbang, katak air.
  • burung, yang terdiri dari nuri, kasuari, raja udang, cendrawasih, namudur.
  • berbagai jenis ikan.
  • berbagai macam serangga.

c. Indonesia Tengah (Kelompok Hewan Peralihan)

Wilayah kawasan Indonesia Tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Di antara daerah peralihan ini, dikenal pula adanya garis khayal yang memisahkan keduanya. Disebut garis khayal karena garis ini tidak tampak nyata atau hanya imajinasi.
Antara Indonesia Barat dengan Indonesia Tengah, kedua wilayahnya dibatasi oleh garis Wallacea. Sedangkan antara Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur, keduanya dibatasi oleh garis khayal yang disebut garis Weber.
Kelompok hewan peralihan atau Indonesia Tengah ini banyak tersebar di pulau Sulawesi, kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Contoh fauna peralihan atau Indonesia Tengah, meliputi :
  • mamalia, yang terdiri dari ikan duyung, kuskus, anoa, babi rusa, kuda, sapi, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, banteng.
  • reptil, yang terdiri dari: biawak komodo, buaya, ular, kura – kura, soa – soa.
  • amphibia, yang terdiri dari katak terbang, katak pohon, dan katak air;
  • berbagai macam burung, antara lain burung dewata, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, maleo, raja udang, nuri, mandar, merpati, angsa.
Referensi :
  1. Dewi, Nurmala. 2009. Geografi 2 : untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  2. Ruswanto dan Dibyo Soegimo. 2009. Geografi: untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

UNTUK LATIHAN KERJAKAN SOAL PADA LINK BERIKUT:
http://gg.gg/quizpersebaranfauna
4 comments

KETERKAITAN ANTAR RUANG DAN WAKTU

KETERKAITAN ANTAR RUANG DAN WAKTU



Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karateristik atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang di permukaan bumi.  Video di atas merupakan salah satu contoh lain dari keterkaitan antar ruang tersebut.
Peristiwa  banjir di Jakarta terjadi karena curah hujan yang tinggi di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor masuk ke sungai dan meluap, lalu mengalir ke daerah yang lebih rendah diantaranya di dataran rendah kota Jakarta. Akibatnya, Jakarta terkena  banjir yang airnya sebagian berasal dari daerah Bogor.


Contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang yaitu Bogor dengan Jakarta. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang lainnya.
Interaksi antar ruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan. Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi, perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan lain-lain. Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui perpindahan gagasan dan informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui perpindahan barang atau energi disebut transportasi. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability)
  1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
  2. Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
  3. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
  4. Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
    Contohnya,
    Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
  5. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
  6. Pengangkutan barang dan pengangkutan orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B
    Selain terikat oleh  ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh  waktu. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
    Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu.
    misalnya:
    Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
    Dena lahir di Papua pada tanggal 26 Agustus tahun 1990

No comments

Macam - Macam Kebutuhan


                                                                                
KEBUTUHAN


1.      Kebutuhan menurut tingkat ( intensitas ) Kegunaan.
a.    Kebutuhan pokok ( primer)
Yang dimaksud kebutuhan pokok / primer adalah kebutuhan minimal sehari – hari yang harus dipenuhi apabila terabaikan dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan hidup. Kebutuhan primer meliputi makanan, perumahan,pakaian, kesehatan,pendidikan,transportasi dan rasa aman.
b.    Kebutuhan sekunder.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer. Tanpa terpenuhinya kebutuhan ini, manusia tidak dapat hidup layak. Misalnya, kebutuhan perabot rumah tangga, alat transportasi, media informasi, dan koleksi buku – buku bacaan. Kebutuhan ini disebut juga kebutuhan ke dua.
c.     Kebutuhan Tersier( barang mewah )
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan ke dua(sekunder). Setelah kebutuhan hidup layak terpenuhi,orang akan berusaha  memenuhi kebutuhan barang mewah. Keinginan akan hal tersebut tentu dipengaruhi oleh pendapatan dan lingkungannya. Orang yang terbiasa berada pada  lingkungan orang kaya akan terpengaruh mengonsumsi barang – barang mewah. Penggolongan kebutuhan menurut tingkatannya

2.     Kebutuhan menurut waktunya.
Menurut waktunya kebutuhan terdiri atas kebutuhan sekarang dan  yang akan datang.
a.     Kebutuhan Sekarang.
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang sifatnya mendesak dan pemenuhannya tidak dapat ditunda- tunda. Apabila pemenuhan ini ditunda dapat menimbulkan kerugian, musibah,atau kecelakaan tidak dapat dihindari.
       Contoh kebutuhan sekarang :
1.     Obat bagi orang sakit
2.     Makanan diwaktu lapar
3.     Petugas pemadam kebakaran pada saat musibah kebakaran
b.     Kebutuhan yang akan datang
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak perlu segera atau dapat ditunda pada masa yang akan datang. Walaupun pemenuhan ini dapat ditunda,tetapi tetap saja diperlukan persiapan untuk memenuhinya.
Contoh kebutuhan yang akan datang:
1. Tabungan
2. Renovasi rumah
3. menunaikan ibadah haji.

3.     Kebutuhan ditinjau dari sifatnya
Ditinjau dari sifatnya kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rokhani.
a.     Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahiriah adalah kebutuhan yang pemenuhannya bertujuan untuk memelihara, mengembangkan dan membangun pertumbuhan fisik atau jasmani. Artinya kebutuhan ini sangat berhubungan dengan kebendaan atau materi.
Contoh kebutuhan Jasmani.
1. Makanan dan minuman
2.Pakaian, topi,celana,kaos kaki,sepatu
3.alat – alat olah raga.

b.     Kebutuhan Rokhani
Kebutuhan rokhani atau kebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang pemenuhannya bertujuan untuk memberikan kepuasan pada  jiwa,hati sanubari, dan perasaan seseorang. Artinya jika kebutuhan ini terpenuhi akan menimbulkan rasa senang atau bahagia.Sebaliknya bila tidak dapat terpenuhi akan mempengaruhi kestabilan jiwa dan mental seseorang.
Contoh kebutuhan rokhani
1. Agama
2. pendidikan dan kesenian
3. kasih sayang dan pujian.



4.     Kebutuhan sosial-  psikologis.
Kebutuhan menurut sosial – psikologis erat hubungannya dengan faktor lingkungan,tradisi, dan psikologis manusia.
a.     Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang muncul karena tuntutan hidup bersama dalam masyarakat. Misalnya, kebutuhan jasa keamanan lingkungan, menghadiri undangan hajatan, atau mengikuti perkumpulan arisan.
b.     Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan psikologis adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jiwa dan kepribadian manusia. Misalnya, kebutuhan akan rasa aman, rasa dihargai, rasa tenteram, dan rasa bebas dari tekanan. Jenis kebutuhan ini tidak semua bersifat ekonomis dan juga tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi.
Adanya kebutuhan yang beranekaragam dan semua penting membuat manusia sulit memenuhinya apalagi jika sumber pendapatan terbatas. Untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan harus dipilih dahulu mana yang sangat penting, penting, dan agak penting. Dengan demikian,prioritas kebutuhan dapat ditentukan. Dengan kata lain,harus disusun skala prioritas kebutuhan ,yaitu suatu daftar yang berisi berbagai kebutuhan menurut tingkat kepentingan pemenuhannya.

8 comments

Minggu, 22 Desember 2019

Kelangkaan Sebagai Permasalahan Ekonomi



KELANGKAAN SEBAGAI PERMASALAHAN EKONOMI




Manusia senantiasa    melakukan aktivitas sepanjang waktu. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan agar dapat  mempertahankan kelangsungan hidup.Antara  personal satu dengan yang lain kebutuhan selalu berbeda /tidak sama. Akan tetapi kebutuhan akan barang yang sama dapat terjadi.Akibatnya barang yang dicari tidak mudah untuk didapatkan.sehingga orang menyebut terjadi kelangkaan.
Sebenarnya apakah kelangkaan itu?. Kelangkaan dapat diartikan suatu keadaan dimana jumlah barang yang diminta lebih banyak dari pada jumlah barang yang ditawarkan. Atau dapat diartikan suatu kondisi dimana keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia terbatas. contoh LPG, karena banyak yang membutuhkan sehingga barang yang satu itu hilang dari pasaran.ada lagi Cabe rawit, cabe merah, bawang putih, dan lain – lain.
Kelangkaan terjadi disebabkan oleh beberapa faktor,antara lain :
1.     Keterbatasan jumlah bendapemuas kebutuhan yang berada di alam
2.     Kerusakan sumber Daya Alam sebagai akibat ulah manusia
3.     Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
4.     Pertumbuhan manusia yang begitu cepatdibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan
5.     Bencana alam
Ciri – ciri terjadinya kelangkaan
Berikut keadaan yang menandakan terjadinya kelangkaan
1.   Jumlah alat pemuas kebutuhan sangat terbatas sehingga sulit untuk diperoleh
2.   Harga kebutuhan melonjak drastis dari biasanya karena jumlahnya terbatas dan permintaan tinggi
3.   Konsumen harus berkorban untuk memperoleh barang dan jasa tersebut, bahkan sampai mengorbankan kebutuhan yang lain untuk memenuhi kebutuhan yang lebih utama.
Dampak Positif kelangkaan suatu barang
1.     Meningkatnya teknologi untuk memperbaiki kehidupan manusia dan lingkungan menjadi lebih baik ( dibuat peralatan yang ramah lingkungan.
2.     Terciptanya teknologi baru untuk mengefisienkan sumber daya alam.
Dampak Negatif Kelangkaan
1.     Melambungnya harga – harga barang.
2.     Semakin banyak muncul para spekulan /orang – orang yang berspekulasi.
Adapun usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelangkaan adalah sebagai berikut
1.     Menyusun skala prioritas
2.     Pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien
Sedangkan  cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien serta menggali yang belum dimanfaatkan sebagai berikut
a.   Mengubah bentuk benda untuk meningkatkan nilai hasil
b.   Mengkombinasikan kegunaan benda
c.   Memperbaiki barang yang rusak
d.   Mendaur ulang barang bekas untuk dijadikan barang yanmg bernilai guna
e.   Mengelola dan mendayagunakan sumber daya secara tepat.
  Agar kelangkaan dapat diminimalisir maka  Sumber Daya alam yang ada harus berdasarkan kepentingan rakyat banyak. Pemanfaatan sumber daya alam diatur dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 sebagai berikut.
1.      Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan, dan investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka aksessibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama yang berbasis keunggulan sumber daya alam dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan.
2.      Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumber daya bahan pangan, kelembagaan serta budaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau, dengan memerhatikan peningkatan pendapatan petani dan nelayan serta peningkatan produksi yang diatur oleh undang-undang.
3.      Meningkatkan persediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang relatif murah serta ramah lingkungan dan secara berkelanjutan yang pengelolaannya diatur dengan undang-undang.
4.      Mengembangkan kebijakan pertanahan untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil, transparan, dan produktif dengan menyamakan hak-hak rakyat setempat, termasuk hak ulayat (wilayah) yang sesuai dan seimbang.
5.      Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, termasuk transportasi, telekomunikasi, energi, listrik, dan air bersih guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, serta membuka keterisolasian wilayah pedalaman dan terpencil.
6.      Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja, peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja, dan kebebasan berserikat
7.      Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kerja ke luar negeri dengan memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja– kebijakan selanjutnya


2 comments